HARI PERTAMA PULANG KAMPUNG
Pulang kampung atau juga dikenal dengan
istilah mudik adalah sebuah kebiasaan di Indonesia yang dilakukan jika liburan
datang atau hari-hari besar keagamaan tiba. Bagi orang islam sendiri momentum
hari raya (idul fitri dan idul adha) sering digunakan untuk ritual mudik ini. Saya
juga melakukan hal yang sama, selama empat tahun terahir saya selalu pulang
kampung sekali setiap tahunnya yaitu di penghujung bulan ramadhan beberapa hari
sebelum lebaran datang. Namun tahun ini sedikit berbeda, saya bisa pulang lebih
awal karena memang beberapa urusan telah beres
alias selesai. Satu setengah bulan sebelum lebaran saya sudah bisa berkemas,
berangkat menuju tanah kelahiran untuk berjumpa keluarga tercinta.
Salah satu yang paling saya nikmati ketika
pulang kampung adalah sejuknya udara dan suasana alam yang begitu asri. Saat
saya cek di telpon genggam, suhu udara di rumah saya adalah 18° C, sangat cocok
untuk berada didalam selimut sepanjang hari. Hehee.
Setelah menempuh perjalanan cukup panjang, lebih
kurang 12 jam dari kota Bengkulu, akhirnya saya sampai di kabupaten paling
ujung Provinsi Jambi dan langsung disambut oleh panorama alam nan indah dihiasi
lampu-lampu bak lautan cahaya di lembah yang landai. Tepat jam delapan malam,
sejuknya udara yang berhembus serasa menusuk-nusuk langsung ke tulang. Pantas saja tempat ini diberi gelar Bumi SAKTI
Alam Kerinci, Sekepal Tanah Dari Surga.
Sesampainya dirumah saya langsung disugukan
sepiring pisang goreng ditemani segelas teh hangat buatan Ibunda tercinta,
perempuan paling hebat sejagat raya. Setelah ngobrol hampir dua jam, saya pun beranjak ke kamar tidur, untuk
merebahkan badan dan meregangkan otot-otot yang kaku selama perjalanan. Sudah lama
sekali saya tidak merasakan tidur senyaman ini, udara sejuk memaksa saya
memakai pakaian serba panjang ditambah lagi dua buah selimut yang super tebal.
Lelap sekali, tenang dan nyaman. Tak terasa malampun berganti pagi, kumandang
adzan subuh membangunkan saya di pagi pertama setelah berbulan-bulan tak
pulang. Anehnya pagi ini begitu gelap, tak ada cahaya sedikitpun, aduh,
ternyata mati lampu. Sayang sekali di daerah bak surga ini masih sering sekali
mati lampu, bahkan hampir setiap hari masyarakat disini harus menggunakan lilin
sebagai sumber cahaya. Apakah saya harus kembali turun ke jalan, menggalang
kekuatan lalu menyuarakan suara rakyat yang berhari-hari harus hidup dalam kegelapan (gelora aktivis kembali
muncul). Ahh, saya harus segera bangun untuk menghambakan diri, mengadu kepada
Sang Maha Pencipta. AllahuAkbar.
Beberapa jam kemudian listrik akhirnya menyaja
juga, padahal belum saya demo PLN-nya, hhehe. Tapi muncul lagi masalah baru,
tiba-tiba air di kamar mandi mendadak enggan mengalir seperti biasa, ternyata
ada kabel yang putus termakan usia. Niat saya untuk mandi dan membrsihkan badan
pagi ini terpakasa ditunda. Sepertinya saya harus segera mengemban tugas yang mulia,
mengambil perkakas seadanya (sebuah gunting, korek api dan kresek) untuk
memperbaiki mesin pompa air yang sepertinya malas bekerja.
Yaa, begitulah beberapa hal yang saya lakukan
di hari pertama pulang kampung, bertemu dengan keluarga tercinta, menyapa para
tetangga, dan bernostalgia dengan teman-teman lama. Indah sekali.. Joss.
By Agung Kharisma Hidayah (Motivator GOKIL no #1 Indonesia)
0 Komentar